Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Tuhan, Aku Ingin Pulang.

Tuhan, aku ingin pulang. Seiring berjalannya waktu, hari semakin gelap. langit yang tadinya berwarna biru cerah, berubah menjadi semburat jingga yang dipadu dengan kuning yang indah, bulan mulai menampakkan dirinya untuk menggantikan sang mentari. Dibawah senja, aku duduk sendirian diatas permukaan bebatuan, disapa debur ombak yang saling bersahutan, serta angin yang menerpa seluruh badan, dingin namun begitu tenang. aku menatap nanar lautan yang membentang luas itu, terlihat menakutkan namun justru itulah yang membuat jiwa nyaman. Perlahan, kutarik kain yang menutupi tangan kananku, memperlihatkan banyaknya luka lebam yang sudah membiru. Aku hanya bisa tersenyum pahit, sembari mengusap-usap pelan tangan yang penuh lukisan itu. "shh... Sakit, Ma." Perkenalkan, aku Anindya Kaluna. nama yang sangat indah bukan? Anindya berarti cantik jelita, sedangkan Kaluna berarti kebaikan yang tiada duanya. Jadi, namaku memiliki makna, 'Gadis cantik jelita yang memiliki kebaikan tiada...

Iklima's Daily Life

Gambar
Iklima's Daily Life by : Iklima Anindya N. H.  Hi, let me introduce myself, my name is Iklima Anindya Nailul Husna from class 8 of Jendral Sudirman. Today I will tell you about my daily activities as a teenage student from morning to night.  I woke up at three in the morning. After that, I daydreamed for a while then went to the bathroom. I performed ablution and performed the night prayer at three past fifteen. After that, I went to the bathroom to take a shower and at four to fifteen I performed the dawn prayer. After that, I wore sports clothes and rolled out a mat to do stretching, workout, and simple pilates for 30 minutes. After that, I cleaned my room and studied for a while. After everything was done, I took my uniform and started wearing it, put on skincare, and got ready to go to school. After that, I went to the kitchen to help my mother cook and have breakfast together. Exactly at six in the morning, I went to school. At school, I study for six hours, f...

Puisi "Fatamorgana"

 Fatamorgana karya : Iklima Anindya Nailul Husna Kala mentari memancarkan cahayanya Sinar indahnya menyilaukan mata Netraku berbinar melihatnya Memandang kirana yang jelita Namun binarku pupus seketika Ketika ku sadar bahwa kau fana Kukira kau amerta Ternyata hanya sebatas fatamorgana Kini ragamu tak dapat kupandang Tanganmu tak dapat kugenggam Suaramu tak dapat kudengar Kau menghilang bagai ditelan semesta Oh, semesta Tak ada abhinaya dalam atmaku Tak ada Anagata dalam diriku Yang tersisa hanyalah Lakuna Yang penuh dengan Enigma Langit yang semula bernuansa cerah Kini telah meredupkan cahayanya Mengusir Bagaskara dan mendatangkan Lembayung yang nestapa Ku tatap langit sendu Dengan hati yang pilu Sembari berbicara di dalam kalbu Tuhan, aku rindu