Puisi "Fatamorgana"

 Fatamorgana

karya : Iklima Anindya Nailul Husna


Kala mentari memancarkan cahayanya

Sinar indahnya menyilaukan mata

Netraku berbinar melihatnya

Memandang kirana yang jelita


Namun binarku pupus seketika

Ketika ku sadar bahwa kau fana

Kukira kau amerta

Ternyata hanya sebatas fatamorgana


Kini ragamu tak dapat kupandang

Tanganmu tak dapat kugenggam

Suaramu tak dapat kudengar

Kau menghilang bagai ditelan semesta


Oh, semesta

Tak ada abhinaya dalam atmaku

Tak ada Anagata dalam diriku

Yang tersisa hanyalah Lakuna

Yang penuh dengan Enigma


Langit yang semula bernuansa cerah

Kini telah meredupkan cahayanya

Mengusir Bagaskara

dan mendatangkan Lembayung yang nestapa


Ku tatap langit sendu

Dengan hati yang pilu

Sembari berbicara di dalam kalbu

Tuhan, aku rindu



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recount Text

Dibalik Senyuman Senja : Perayaan Rasa Kehilangan

Iklima's Daily Life