Postingan

Dibalik Senyuman Senja : Perayaan Rasa Kehilangan

Kehilangan, seperti ruang kosong yang tak bisa diisi oleh sepatah dua patah kata, tetapi hanya bisa dirasa dalam keheningan. Ia datang dengan cara yang lembut, seperti angin yang datang tanpa permisi, lalu pergi meninggalkan jejak luka. Kehilangan selalu datang bersama luka dan sakit, tetapi ialah yang memaksa kita untuk tumbuh dan beradaptasi.  Namun, apa yang terjadi ketika kita justru lebih memilih untuk menolak kenyataan yang telah terjadi dan terjebak dalam bayang bayang masalalu yang menyakitkan? Langit yang semula cerah perlahan berubah. Warna lembut— Merah muda, jingga, ungu, dan kuning menyatu dalam harmoni warna yang indah. Matahari mengucapkan selamat tinggal kepada alam dan mendatangkan sebuah senja indah sebagai tanda perpisahan, meskipun alam tahu ia akan kembali lagi di hari esok.  Senja, masa inilah yang sangat disukai oleh mayoritas umat manusia. Termasuk dia, Evangeline Althea Caroline, gadis berusia delapan belas tahun yang hampir setiap hari menikmati matah...

Tuhan, Aku Ingin Pulang.

Tuhan, aku ingin pulang. Seiring berjalannya waktu, hari semakin gelap. langit yang tadinya berwarna biru cerah, berubah menjadi semburat jingga yang dipadu dengan kuning yang indah, bulan mulai menampakkan dirinya untuk menggantikan sang mentari. Dibawah senja, aku duduk sendirian diatas permukaan bebatuan, disapa debur ombak yang saling bersahutan, serta angin yang menerpa seluruh badan, dingin namun begitu tenang. aku menatap nanar lautan yang membentang luas itu, terlihat menakutkan namun justru itulah yang membuat jiwa nyaman. Perlahan, kutarik kain yang menutupi tangan kananku, memperlihatkan banyaknya luka lebam yang sudah membiru. Aku hanya bisa tersenyum pahit, sembari mengusap-usap pelan tangan yang penuh lukisan itu. "shh... Sakit, Ma." Perkenalkan, aku Anindya Kaluna. nama yang sangat indah bukan? Anindya berarti cantik jelita, sedangkan Kaluna berarti kebaikan yang tiada duanya. Jadi, namaku memiliki makna, 'Gadis cantik jelita yang memiliki kebaikan tiada...

Iklima's Daily Life

Gambar
Iklima's Daily Life by : Iklima Anindya N. H.  Hi, let me introduce myself, my name is Iklima Anindya Nailul Husna from class 8 of Jendral Sudirman. Today I will tell you about my daily activities as a teenage student from morning to night.  I woke up at three in the morning. After that, I daydreamed for a while then went to the bathroom. I performed ablution and performed the night prayer at three past fifteen. After that, I went to the bathroom to take a shower and at four to fifteen I performed the dawn prayer. After that, I wore sports clothes and rolled out a mat to do stretching, workout, and simple pilates for 30 minutes. After that, I cleaned my room and studied for a while. After everything was done, I took my uniform and started wearing it, put on skincare, and got ready to go to school. After that, I went to the kitchen to help my mother cook and have breakfast together. Exactly at six in the morning, I went to school. At school, I study for six hours, f...

Puisi "Fatamorgana"

 Fatamorgana karya : Iklima Anindya Nailul Husna Kala mentari memancarkan cahayanya Sinar indahnya menyilaukan mata Netraku berbinar melihatnya Memandang kirana yang jelita Namun binarku pupus seketika Ketika ku sadar bahwa kau fana Kukira kau amerta Ternyata hanya sebatas fatamorgana Kini ragamu tak dapat kupandang Tanganmu tak dapat kugenggam Suaramu tak dapat kudengar Kau menghilang bagai ditelan semesta Oh, semesta Tak ada abhinaya dalam atmaku Tak ada Anagata dalam diriku Yang tersisa hanyalah Lakuna Yang penuh dengan Enigma Langit yang semula bernuansa cerah Kini telah meredupkan cahayanya Mengusir Bagaskara dan mendatangkan Lembayung yang nestapa Ku tatap langit sendu Dengan hati yang pilu Sembari berbicara di dalam kalbu Tuhan, aku rindu

Recount Text

Speech Competition On Independence Day On August 7 2024, i took part in a speech competition.  I had been practicing for a long time to prepare for the competition, starting from writing speech texts, practicing reading them, memorizing them, and reading them out loud in front of many people.  I left at twelve in the morning for the competition location and scrambled the race serial number, i got serial number 4. After that, i sat in a chair and waited until my serial number was called by the committee. When i was called, i was very excited.  I gave my speech smoothly and flexibly until finally i finished the speech. A nd for the hard work I have done so far, I finally got 1st place.  My feelings when participating in this activity were various. I felt very nervous when I was going to compete in front of many people, but after that I felt happy because I got 1st place. I feel very happy to be able to participate in this activity, thank you.

Deritaku di palestina

 Deritaku Di Palestina Karya : Iklima Anindya Nailul Husna Ini adalah diriku Gadis kecil yang selalu Menjadi korban keegoisanmu Kau membunuh ayah ibuku Menyakiti kakak adikku Membantai teman-temanku Melukai saudara-saudaraku Semua kau jadikan tumbal demi kesenangan hatimu Rasa lapar dan dahaga menyelimuti hari-hariku Rasa kantuk menjalar di seluruh tubuhku Aliran air mata dari sepasang mataku Dan tetesan darah dari lubang hidungku Menemaniku menjalani hari-hari Yang bagiku sama sekali tak berarti Kini, tak ada lagi suara canda tawa dari teman-temanku Tak ada lagi ayah dan ibuku untuk menyeka air mataku Tak ada siapapun yang menemaniku Hampa telah menyelimutiku Aku hanya menyendiri Dan menunggu ajal yang akan datang menyambutku. Tetapi disuatu sisi Aku merasakan kesenangan tanpa henti Karena, aku tak akan merasakan rasa sakit lagi Aku akan menjalani kehidupan yang abadi Di sisi tuhan nanti

Aku, Iklima

Aku, Iklima. Karya : Iklima Anindya Nailul Husna Ini adalah kisah hidupku Kerasnya perjuanganku Lelahnya jiwa batinku Istimewanya harapanku Megahnya angan-anganku Ajaibnya kehidupanku Angan-angan terlintas dalam benakku Nan harapan-harapan terselip dalam batinku Impian-impian terbesit dalam fikiranku Nan asa tertanam dalam sanubariku Degup jantungku Yang menjadi saksi perjuanganku Akan kuraih seluruh mimpiku Naluriku berkata Aku pasti bisa menggapainya Ingat selalu nasehat orangtua Lalu kutanamkan dalam sanubari dan jiwa Untuk menjadi anak yang bahagia Lebih indah dan sempurna Hal yang kutunggu-tunggu  akhirnya tiba Usiaku telah menginjak remaja Saat dimana aku telah mengerti dan mulai berkelana Nestapa dan air mata kan kuseka Agar perjuanganku menjadi nyata